Teori
ini dikembangkan oleh Immanuel Kant (Jerman) tahun 1775 dan Pierre
Simon de Laplace (Prancis) tahun 1799. Menurut teori ini, awalnya tata
surya adalah berupa gumpalan kabut (nebula) yang berputar. Mula-mula
putaran kabut lambat. Karena adanya perputaran, volume dan suhu gumpalan
berkurang dan akhirnya kabut ini menggumpal di pusat putaran,
membentuk lempengan padat. Lempengan ini berputar semakin cepat
sehingga ada bagian lempengan yang terlempar keluar dan kemudian
mengalami penurunan suhu. Bagian yang terlempar ini kemudian menjadi
planet-planet dan anggota tata surya lainnya. Inti kabut terus memadat,
menjadi matahari.
Teori ini berhasil menjelaskan bahwa tata surya datar, yaitu orbit
ellips planet mengelilingi matahari hampir datar. Kelemahan teori kabut
disampaikan oleh James Clerk Maxwell dan Sir James Jeans yang
menunjukkan bahwa massa bahan dalam gelang-gelang tak cukup untuk
menghasilkan tarikan gravitasi sehingga memadat menjadi planet. F.R.
Moulton pun menyatakan bahwa teori kabut tak memenuhi syarat bahwa yang
memiliki momentum sudut paling besar haruslah planet bukan matahari.
Teori kabut menyebutkan bahwa matahari yang memiliki massa terbesar akan
memiliki momentum sudut yang paling besar
No comments:
Post a Comment